Jumat, 20 Februari 2009

Pecel n'Deso Tempo Doeloe

Jika anda Berkunjung ke Kota Solo dan ingin menikmati sarapan yang khas dengan suasana yang benar-benar suasana rumah khas wong Solo, maka anda harus datang ke warung makan Waroeng Tempo Doeloe Pecel Solo. Nama warungnya terdengar sudah jamak, tapi suasana eksotik etnis Jawa pada masa lalu bisa langsung anda rasakan ketika kaki anda baru melangkah ke teras warung yang terletak di Jalan Dr Supomo No 55, Pasar m'Beling, Solo ini.
Kentongan kayu, klontongan sapi digelantungkan di atas pintu masuk. Saat mata memandang ke dalam, gebyok yang usianya sudah ratusan tahun menyedot perhatian. Dua tiang dari kayu glondongan berdiri gagah di antara bangku-bangku panjang yang sama kunonya.

Suasana yang ada di warung tersebut akan membuat anda sejenak melupakan rasa lapar anda. Seperti yang saya rasakan, saya memilih melihat-lihat, mengelilingi ruangan yang luasnya tidak lebih dari 100 meter persegi itu. Mengamati enam meja yang berwarna coklat tua, dinding yang penuh dengan gantungan foto hitam putih asli yang menampilkan potret kehidupan Kota Solo masa lalu.

Makanan disini enag bangetz. Muph saya bukan promosi, hhehehe.

Sabtu, 14 Februari 2009

gudeg solo


Gudeg (bahasa Jawa gudheg) adalah makanan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan dibumbui dengan kluwek. Perlu waktu berjam-jam untuk membuat masakan ini. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek.

Ada berbagai varian gudeg, antara lain:

  • Gudeg Kering, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh kental, jauh lebih kental daripada santan pada masakan padang.
  • Gudeg Basah, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh encer.
  • Gudeg Solo, yaitu gudeg yang arehnya berwarna putih.

kata mutiara

salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.

Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita ketahui, kapankah kita akan mendapat pengetahuan yang baru? Melakukan yang belum kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan.

Nasi liwet adalah makanan khas kota Solo. Nasi liwet adalah nasi gurih (dimasak dengan kelapa) mirip nasi uduk, yang disajikan dengan sayur labu siam, suwiran ayam (daging ayam dipotong kecil-kecil) dan areh (semacam bubur gurih dari kelapa).

Penduduk kota Solo biasa memakan nasi liwet setiap waktu mulai dari untuk sarapan, sampai makan malam. Nasi liwet biasa dijajakan keliling dengan bakul bambu oleh ibu-ibu yang menggendongnya tiap pagi atau dijual di warung lesehan (tanpa kursi). Tempat paling terkenal untuk penjualan nasi liwet (warung lesehan) adalah di daerah Keprabon yang hanya berjualan pada malam hari.

akhir'e nduwe

akhir'e nduwe blog,,
bismillah . . . . moga bermanfaat.